Dance Dance Revolution Teal Glitter

Sabtu, 02 Februari 2013

Classical Music part 1


Musik memiliki dampak yang besar bagi dunia, karena tanpa musik, hidup kita akan hampa.Coba bayangkan, jika hari-hari kita lewat kan tanpa bernyanyi, bermain alat musik bahkan bersiul. Itu pasti menakutkan. Musik sangat mempengaruhi kita.Seperti yang aku katakan sebelumnya, musik dapatmembuat kita merasa lebih baikatau lebih buruk. Tapi ya, pendapatku secara pribadi aku percaya bahwa jika seseorang berada dalam suasana hati tertentu dan mereka mendengarkan lagu tertentu, itu bisa menuntun mereka ke hal-hal yang menyenangkan.
Setiap orang memiliki selera yang berbeda, dan musik yang berbedamenempatkan orang yang berbeda di tempat yang berbeda pula. Hal yangfantastis bukan? Musik sudah menjadi bagian dari hidup kita beratus-ratus tahun yang lalu sampai sekarang. Musik sudah mengalami kemajuan dengan adanya berbagai genre musik. Dan banyak komposer yang melahirkan musik yang sangat menakjubkan. Kalian tahu kan siapa itu Ludwig van Beethoven danWolfgang Amadeus Mozart?? Yap, mereka adalah komponis zaman klasik. Mereka terkenal karna musik mereka yang sangat menakjubkan. Dan tentu saja tidak hanya mereka, masih banyak lagi komposer terkenal.


A.  SEJARAH MUSIK KLASIK
 Musik Klasik’’ dimulai dengan penemuan Notasi Gregorian tahun 590 oleh Paus Agung Gregori, berupa balok not dengan 4 garis, namun notasi belum ada hitungannya. Paus Gregory semasa hidupnya telah mencatat lagu-lagu Gereja dengan Notasi Gregorian tersebut. Sebelum tahun 590, musik mengalami kegelapan, tidak ada peninggalan tertulis yang dapat dibaca.

Notasi Gregorian Tahun 590
Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi). Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.

Musik Organum 1150-1400
Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).

Musik Diafoni 1400-1600
Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia = dua, foni = suara).

Basso Ostinato Tahun 1600
Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudian diulang pada rangkaian nada lain.

Musik Polifoni Era Barok 1600-1750
Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).
Johan Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapun yang sangat tinggi, karena disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapun, misalnya George Frederic Handle dari Inggris, Jean Remeau dari Pernacis, Correli dari Itali, dlsb. Lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Papa Yakob.
Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapun Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapun Bebas atau Free Counterpoint.

Musik Homofoni Era Klasik 1750-1825
Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapun menjadi variasi melodi yang kontrapuntis.

Musik Klasik Era Romantik 1820-1910
Hampir tidak banyak perubahan dalam kontrapun dan harmoni secara fundamental pada Era Romantik (1820-1910), namun ada kemajuan dalam orketrasi lengkap (dengan penemuan alat musik). Era ini adalah yang terakhir dan masih dapat diterima dengan pendengaran masyarakat umum. Terutama pada musik opera, musik balet, dan walsa wina.

Musik Klasik Modern 1910-sekarang
Musik Modern dengan Musik Atonal dan Politonal telah jauh dari penggemar musik yang menyenangi musik konvensional, karena suara yang disonan dan irama yang tidak teratur membutuhkan konsentrasi dalam mendengar.

Musik Klasik pada dasarnya bukan hanya sebatas nama dari salah satu aliran/jenis musik. Tapi juga istilah luas yang mengacu pada tiga periode musik yang sangat populer pada zaman itu di Eropa barat. Istilah Klasik sendiri diambil dari nama salah satu periode itu. Tiga periode musik yang dimaksud yaitu:
1.  Zaman Barok dan Rokoko (Abad 17)
2.  Zaman Klasik (Abad 18)
3.  Zaman Romantik (Pertengahan abad 18)
Pada abad-abad berikutnya musik klasik terus berkembang meskipun perkembangannya tidak secepat masa-masa sebelumnya. Perkembangan ini juga melahirkan musik Kontemporer Klasik pada abad 19 sampai abad 20. 

Periode Musik Klasik
1. Zaman Barok dan Rokoko
Musik
 Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Kata "Barok" berarti "mutiara yang tidak berbentuk wajar", hal ini sangat cocok dengan seni dan perancangan bangunan pada era itu. Kata Barok pada akhirnya juga dipakai untuk jenis musik pada saat itu. 
Ciri-ciri dari musik Barok, antara lain:
  • Melodi cenderung lincah.
  • Banyak menggunakan ornamen.
  •  Ada dinamik forte dan piano.
  • Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian (polifonik/kontrapung).
  • Lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.

Para komponis musik Barok membuat perubahan di notasi musik dan juga menciptakan cara baru dalam memainkan instrumen musik. Era musik Barok juga merupakan tonggak dari terciptanya dan diakuinya musik dalam opera. Banyak sekali teknik musik dan konsep musik dari era Barok masih dipakai hingga saat ini. Kebanyakan dari alat musik klasik dimainkan dengan sangat baik di era ini.
Beberapa komponis zaman Barok :
  • Johann Sebastian Bach
  • George Friederich Handel
  • Antonio Vivaldi.
  • Johann Pachelbel

Pada Zaman Barok, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsichord. Karya Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri. Musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato.


2. Zaman Klasik
Bila dibandingkan dengan musik era
 Barok, musik era klasik lebih ringan, lebih mudah dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas. Melodi yang dimainkan di era ini biasanya lebih pendek dari era Barok. Ukuran orkestra sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas. 
Ciri-ciri dari musik zaman Klasik, antara lain:
  • Ornamen lebih dibatasi.
  • Ada peralihan tempo accelerando dan ritardando.
  • Ada peralihan dinamik crescendo dan decrescendo.
  • Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan (homofonik).
  • Kontras pada ritme.

Pada zaman klasik muncul bentuk komposisi musik yang disebut sonata dansimfoni. Sonata adalah karya musik untuk permainan solo, sedangkan simfoniadalah untuk orkestra. Bentuk simfoni hamper mirip dengan sonata, hanya sajasimfoni biasanya dilengkapi dengan bagian sisipan yang disebut minuet, trio, dan scherzo. 
Beberapa komponis zaman klasik:
  • Franz Joseph Haydn
  • Wolfgang Amadeus Mozart
  • Carl Philipp Emanuel Bach (anak kedua dari Johann Sebastian Bach)
  • Ludwig Van Beethoven (masa peralihan zaman Klasik dan zaman Romantik)


3. Zaman Romantik

Walaupun dinamakan era musik Romantik, bukan berarti musik di era ini hanya berisi tentang cinta ataupun cinta yang Romantik. Dinamakan Romantik karena dapat menggambarkan komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Romantikdisini tidak ada hubungannya dengan cinta. Romantik disini menggambarkan karya-karya dan komposisi musik yang lebih bergairah dan jauh lebih ekspresif dari pada era-era sebelumnya.
Karakteristik utama dari musik
 Romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imajinasi dari komponis. Lalu ukuran dari orkestra yang menjadi semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para komponis juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi.
Ciri-ciri dari musik
 Zaman Romantik, antara lain:
  • Ciri Tidak ada ornamen.
  • Melodi berekspresi.
  • Harmoni bervariasi, homofonik dan polifonik.
  • Penggunaan dinamik dan tempo secara optimal dan bervariasi.

Beberapa komponis Zaman Romantik, antara lain:
  • Franz Liszt
  • Richard Wagner
  • F. J. L. Mendelssohn


Sejarah Perkembangan Musik Klasik
Dalam sejarah musik klasik, musik klasik dapat dibagi menjadi 3 periode utama, yaitu:

1)  Early Music Period, yang meliputi:
Ø Medieval
Merupakan awal mula musik tradisional Eropa yang dimulai sejak berakhirnya kerajaan Romawai (sekitar tahun  500) sampai awal Era Renaissance tahun 1400. Nyanyian Monophonic (Monophonic Chant), yang disebut juga
 plainsong ataupun Nyanyian Gregorian (Gregorian Chant), sangat dominan pada era ini sampai sekitar tahun 1100. Selanjutnya, sepanjang akhir era ini sampai awal era Renaissance Nyanyian Polyphonic (Polyphonic Chant), atau yang sering disebut nyanyian dengan beberapa suara, banyak dikembangkan hingga menjadi beberapa suara yang lebih kompleks dari sebelumnya.
Ø Renaissance
Era Renaissance ini berlangsung dari 1400-1600. Era ini ditandai dengan penggunaan alat musik yang lebih banyak dan pada era ini juga pertama kalinya notasi musik dalam garis paranada dan ornamen-ornamen musik lainnya mulai terbentuk. Penemuan partitur lagu tersebut memudahkan para pemusik lain untuk dapat memainkan karya orang lain tanpa perlu menghadirkan penggubah lagunya. Pada zaman ini juga sedang berkembang luas pesta-pesta dansa dimana musik sudah menjadi hal yang mendasar untuk mengiringi pesta dansa tersebut. Alat musik strings yang digunakan pada early music period  ini meliputi harpa, kecapi,vielle, dan gambus, sedangkan untuk alat musik tiup meliputi flute, recordershawm (awal mula oboe), trumpet, dan bagpipe. Simple pipeorgan juga digunakan namun lebih berkembang di kalangan musik gereja.

2) Common Practice Period, yang meliputi:
Ø Baroque(1600-1750)
Karakteristik musik pada era Baroque ini menggunakan tonal counterpoint yang kompleks dan bass line. Musik dalam era ini sudah mulai kompleks dibandingkan periode sebelumnya. Pada era ini harpsicord dan pipe  organ  menjadi lebih populer. Opera yang berupa drama musikal mulai membentuk image yang berbeda dari bentuk awal pertunjukan yang musikal dan dramatis, dan bentuk vokal seperti cantata dan oratorio menjadi lebih umum. Alat musik dalam ensemble juga sudah mulai dibedakan dan distandardisasi berdasarkan bentuknya. Hal ini yang menjadi cikal bakal terbentuknya musik orkestra.
Ø Classical(1750-1830)
Dalam periode Classical ini dibentuk norma-norma dalam menciptakan komposisi, penyajian, dan style nya. Piano juga menjadi alat musik utama yang digunakan. Karakteristik musik dalam periode ini lebih ringan, tidak terlalu kompleks, dan lebih jelas dibandingkan musik pada era Baroque. Variasi kunci, melodi, rhythm, dan dinamika (menggunakan crescendo, diminuendo, sforzando) digunakan bersamaan dengan perubahan mood sang penggubah lagu. Opera terus dikembangkan di negara-negara Eropa. Orkestra tidak lagi menggunakan harpsichord dan digantikan oleh piano atau fortepiano. Awalnya musik piano digunakan karena memiliki karakter suara yang lebih ringan, dan sering dimainkan  dengan iringan Alberti bass.
Ø Romantic(1815-1910)
Penggubah lagu pada era Romantic ini meningkatkan perhatian pada baris melodi yang lebih panjang, dengan sentuhan emosi dan ekspresi yang seiringan dengan romantisme dalam bentuk seni yang berbeda. Musiknya menjadi lebih chromatic, dissonant, dan tonally yang penuh warna dengan penekanan pada berbagai key signature. Pada abad ke-19 ini institut musik mulai bermunculan.  Para musisi dan penggubah lagu juga mulai memiliki kehidupan yang cukup terpandang. Meningkatnya ketertarikan masyarakat Eropa menengah akan musik memacu munculnya organisasi untuk mengajar, penampilan, dan pelestarian musik klasik. Dalam era ini alat musik piano sangat populer di kalangan masyarakat, sehingga banyak bermunculan pembuat piano.

3) Modern and Contemporary Period
Ø Musik modern ditandai dengan banyaknya penggubah lagu yang mulai menolak nilai-nilai dari era-era sebelumnya seperti traditional tonality, melodi, pemilihan alat musik, dan struktur. Para penggubah lagu, akademikus, dan musisi mengembangkan perpanjangan dari teori musik dan teknik. Musik klasik 20th century (1900-2000) meliputi berbagai komposisiPost-Romantic secara luas termasuk komposisi bergaya  akhir era Romantic,Modern, dan Post-Modern. Istilah “contemporary music” terkadang digunakan untuk menggambarkan komposisi musik di akhir abad ke-20 sampai dengan sekarang.


cr  : berbagai sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar